Kumpulan Pernah

Cerita Sekenanya #3

Posted in pernah jalan-jalan by Lisistrata on July 14, 2010

Ironi di jalan Karl Marx, Berlin

Meski masih satu negara, Cologne menuju Berlin ditempuh selama kurang lebih lima jam. Dengan kereta jurusan Frankfurt, saya menuju Berlin. Sistem transportasi di Jerman masih bisa dipercaya, sejauh pengalaman saya, tidak ada keterlambatan. Jadi masih bisa diandalkan.

Berlin kali ini kurang lebih sebagai pintu gerbang perjalanan singkat saya ini menuju Belantara Eropa bagian timur. Selain ibukota negara, Berlin juga menyimpan kompleksitas sejarah perebutan kuasa di Eropa. Di kota inilah ingin saya saksikan benturan dan perbedaan tersebut. dan saya putuskan untuk sekedar menginap selama dua malam.

Di jalan Karl Marx, saya berharap ada semacam simbol-simbol pengingat sebuah cita-cita akan peradaban manusia yang lebih adil. Namun yang saya temui adalah ironi. Di jalan Karl Marx kanan kirinya penuh, pusat perbelanjaan.

Dan saya baru sadar, betapa dodolnya saya yang tidak mempertimbangkan besarnya kota dalam pengalokasian waktu perjalanan. Berlin ternyata kota terbesar dari daftar kota-kota di Eropa yang saya kunjungi. Dan betapa bodohnya, hanya saya kunjungi selama dua malam. Dalam kunjungan selama dua malam tersebut, biasanya waktu efektif perjalanan pun hanya satu hari penuh, yakni pada hari kedua. Karena hari pertama biasanya sudah capek setelah perjalanan selama minimal lima jam dari kota sebelumnya. Dan setelahnya hanya bisa berjalan rileks untuk sekedar mempelajari peta beserta sistem transportasinya, sekaligus bagaimana cara mengakalinya.

Dan hari pertama di Berlin, saya hanya menyusuri jalan Karl Marx yang merupakan pusat perbelanjaan, semua merk dunia ada disini, diskon musim panas pun sebenarnya juga menggoda, tapi saya hanya membeli beberapa buah, makanan ringan dan makan malam.

Di hostel yang sangat mengerti kebutuhan backpacker tersebut, saya mendapat enam digit nomor, yang wajib digunakan jika masuk ke dalam hostel diatas jam dua belas malam.

Mengingat hari pertama di Cologne saya dmanjakan dengan alkohol, di Berlin kali ini saya mau yang berbeda, tidak mau bangun dan hangover di pagi hari. Hanya satu hari efektif untuk jalan-jalan dan jika malamnya saya keluyuran, kacaulah perjalanan di Berlin.

Leave a comment